profreading sebelum menerbitkan tulisan

Pelatihan belajar menulis PGRI

Tema                    : Profreading sebelum menerbitkan tulisan
Hari                      : Senin, 13 juni 2022
Resume                : ke 12
Gelombang          : 25
Narasumber         : Susanto, S.Pd
Moderator            : Nur Dwi Yanti

Bismillah
Assalamualaikum Wr.Wb
    Alhamdulillah tidak terasa sudah sampai kepertemuan ke 12, tema malam ini yaitu profreeding sebelum menerbitkan tulisan dibawakan oleh pak Susanto, S.Pd didampingi oleh moderator cantik Nur Dwi Yanti.

    Tepat pukul 20.9 WITA  moderator membuka acara dengan basmalah dan menyapa semua teman-teman grup BM, dan mempersilahkan narasumber memasuki kelas.
    
Pengertian proofreading
Profreading biasanya disebut dengan uji baca, merupakan kegiatan  penting yang harus dilakukan oleh para penulis,  untuk meminimalisir kesalahan penulisan dengan memeriksa kembali tulisan yang dibuatnya. caranya dapat dilakukan dengan membcanya kembali dengan telitinapakah tulisan yang akan dipublikasikan tersebut sudah benar menggunakan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah yang sudah sesuaindengan PEUBI, sehingga nantinyantulisan yang dipublikasikan tersebut tidak membingungkan pembaca.

Pentingnya Profreading
Profreading  merupakan tahaapan penting yang harus dilakukan dan dan tidak boleh dilewatkan oleh seorang penulis, terlebih berniat untuk mempublikasikannya pada khalayak luas. jika tidak dilakukan, maka tanpa disadari banyak typo yang terjadi, yang berakibat si pembaca mengalami kesulitan untuk memahami bacaan teks yng disajikan .

Disinilah peran penting sesesorang frofreader, yaitu membuat agar teks lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca dan tidak kehilangan subtansi  awalnya.

Perbedaan Profreading  dan Editing
Profreading itu memeriksa kesalahan penulisan terkait dengan pengggunaan tanda baca, ejaan konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata.

 Jadi, Profreading tidak sekedar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum, sehingga membuat teks mudah dipahami dan tidak  kehilangan subtansi awalnya.Sedngkan Editing itu memperbaiki kebahasan dan tulisan terkait tanda baca dan ejaan saja.

Profreading sebaiknya dilakukan setelah kegiatan menulis selesai, saat kita menulis tulis saja, jangan takut ada kesalahan dalam penulisan, jadi mumpung masih mengalir idenya segeralah tulis, dan jika sudah selesai barulah kita lakukan koreksi atau perbaikan.

Tugas seorang Profreading  bukan sekedar hanya membetulkan ejaan, tanda baca. seorang profreading juga harus bisa  memastikan  bahwa tulisan yang sedang di uji baca bisa diterima logika dn dipahami, kita harus dapat mengenali :
1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) subtansisebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Jadi tugas seorang profreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan subtansi awalnya. setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan, kemudian lakukan profreading dan bersikaplah netral, artinya, menilai karya penulis secara objektif. bertindaklah sebagai seorang calon pembaca.

Langkah-langkah
1. Merevisi draf awal teks. membuat perubajan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian. 
2. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frase, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks
3. Memoles kalimat untuk memastikan tata bbahasa yang benar, sintak yang jelas, dan konsistensi gaya, memperbaiki kalimat-kalimat yang ambigu
4. Langkah keempat
a. cek ejaan. ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
b. pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
c. konsistensi  nama dan ketentuan
d. perhatikan judul bab dan penomorannya

Hindari kesalahan kecil yang tidak  perlu misalnya typo atau kesalahan penulis kata dan penyingkatan kata.

Keslahan kecil lainnya misal: memberi spasi (jarak ) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru atau tanda tanya. tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutnya.

Dengan membaca maka kita akan berperan sebagai profreading, dengan menulis maka kita akan menjadi oran yang dikenang sepanjang hayat. 
Terima kasih ilmunya pak, sehat selalu.


Tolitoli, 15 Juni 2022

By. Roweni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisuda dan perpisahan RA Rahmatullah Tolitoli

merasa kehilangan

Mengatasi Writer's blok